Read Anywhere and on Any Device!

Subscribe to Read | $0.00

Join today and start reading your favorite books for Free!

Create Free Account

Quick and Easy Sign Up!

It takes less then 1 minute to sign up, then you can enjoy Unlimited eBooks.

Sign Up Browse

Popular Genres

Read Anywhere and on Any Device!

  • Download on iOS
  • Download on Android
  • Download on iOS

Dari Salawat Dedaunan sampai Kunang-kunang di Langit Jakarta: 20 Tahun Cerpen Pilihan KOMPAS

Dari Salawat Dedaunan sampai Kunang-kunang di Langit Jakarta: 20 Tahun Cerpen Pilihan KOMPAS

Mashdar Zainal
3.6/5 ( ratings)
Read Download
Dalam sekali pukul pembacaan, kita akan menemukan sedikit ciri yang menandai sebagian besar cerpen . Pertama adalah pilihan bentuk dan gaya, atau cara penceritaan yang secara dominan dipenuhi oleh kecenderungan yang mistik, lalu mengarahkan cerita pada simpulan atau akhir yang supranatural dan surealistik. Tak kurang dari 50% yang memiliki kecenderungan semacam ini, mulai dari "Wiro Seledri" karya GM Sudarta, "Biografi Kunang-kunang" , "Burung Api Siti" , hingga "Malam di Kota Merah" , "Batas Tidur" . Dua cerpen yang terpilih sebagai "terbaik" pun "Salawat Dedaunan" dan "Kunang-kunang di Langit Jakarta" memiliki sub-genre yang sama.

Dalam kumpulan ini, ketujuh cerpen terpilih tetap dalam tegangan itu, saat mereka menjumput kembali khazanah cerita lokal, hingga logika, mitologi, dan mistisisme lokalnya. Katakanlah karya-karya mulai dari "Orang-orang Larenjang" , "Pakiah dari Pariangan" , "Mar Beranak di Limas Isa" , "Ikan Kaleng" , dan lainnya.

Cerpen "Salawat Dedaunan" dibungkus dalam alur sederhana dan bahasa yang mudah diikuti, tetapi memancing imajinasi yang tinggi. Kemuraman religiositas masyarakat disikapi dengan cara-cara yang amat "nglakoni". Berbuat adalah cara paling baik untuk mendorong sebuah perubahan sikap. Kendati perubahan sikap masyarakat kemudian terjadi karena alasan berbeda, dorongan untuk berubah itu dipicu oleh tindakan tak kenal menyerah. "Kurang-kurang di Langit Jakarta" mengunyah simbolisasi itu menjadi jiwa-jiwa yang melayang di setiap gedung, yang dulu menjadi situs pemerkosaan serta kemalangan yang terjadi saat kerusuhan Mei 1998 di Jakarta. Cerpen ini melukiskan realitas tragedi dengan cara-cara yang romantik, tetapi menggugah.
Language
Indonesian
Pages
214
Format
Paperback
Publisher
Penerbit Buku Kompas
Release
June 01, 2012
ISBN 13
9789797096519

Dari Salawat Dedaunan sampai Kunang-kunang di Langit Jakarta: 20 Tahun Cerpen Pilihan KOMPAS

Mashdar Zainal
3.6/5 ( ratings)
Read Download
Dalam sekali pukul pembacaan, kita akan menemukan sedikit ciri yang menandai sebagian besar cerpen . Pertama adalah pilihan bentuk dan gaya, atau cara penceritaan yang secara dominan dipenuhi oleh kecenderungan yang mistik, lalu mengarahkan cerita pada simpulan atau akhir yang supranatural dan surealistik. Tak kurang dari 50% yang memiliki kecenderungan semacam ini, mulai dari "Wiro Seledri" karya GM Sudarta, "Biografi Kunang-kunang" , "Burung Api Siti" , hingga "Malam di Kota Merah" , "Batas Tidur" . Dua cerpen yang terpilih sebagai "terbaik" pun "Salawat Dedaunan" dan "Kunang-kunang di Langit Jakarta" memiliki sub-genre yang sama.

Dalam kumpulan ini, ketujuh cerpen terpilih tetap dalam tegangan itu, saat mereka menjumput kembali khazanah cerita lokal, hingga logika, mitologi, dan mistisisme lokalnya. Katakanlah karya-karya mulai dari "Orang-orang Larenjang" , "Pakiah dari Pariangan" , "Mar Beranak di Limas Isa" , "Ikan Kaleng" , dan lainnya.

Cerpen "Salawat Dedaunan" dibungkus dalam alur sederhana dan bahasa yang mudah diikuti, tetapi memancing imajinasi yang tinggi. Kemuraman religiositas masyarakat disikapi dengan cara-cara yang amat "nglakoni". Berbuat adalah cara paling baik untuk mendorong sebuah perubahan sikap. Kendati perubahan sikap masyarakat kemudian terjadi karena alasan berbeda, dorongan untuk berubah itu dipicu oleh tindakan tak kenal menyerah. "Kurang-kurang di Langit Jakarta" mengunyah simbolisasi itu menjadi jiwa-jiwa yang melayang di setiap gedung, yang dulu menjadi situs pemerkosaan serta kemalangan yang terjadi saat kerusuhan Mei 1998 di Jakarta. Cerpen ini melukiskan realitas tragedi dengan cara-cara yang romantik, tetapi menggugah.
Language
Indonesian
Pages
214
Format
Paperback
Publisher
Penerbit Buku Kompas
Release
June 01, 2012
ISBN 13
9789797096519

More books from Mashdar Zainal

Rate this book!

Write a review?

loader