Di dalam kereta khusus ini, makanan dan air minum telah habis setelah satu hari perjalanan. Mereka hanya bisa membawa perbekalan secukupnya. Mereka pun tidak diberi tahu detail tentang berapa lama perjalanan untuk sampai ke tujuan.
Suara debum keras gerbong kereta terdengar, semua orang menjadi waspada; pintu-pintu ditarik membuka diiringi suara berisik. Mata-mata yang letih mengerjap-ngerjap terkena sinar cahaya yang merembes masuk.
Para penumpang melangkah turun ke peron, berjalan terhuyung membawa barang-barang, dan menganga bingung melihat lingkungan sekitar mereka. Inikah Kota Krakow?
Melalui 10 cerpen terbaiknya, Qaisra Shahraz membawa kita berjalan-jalan dari Afghanistan hingga Polandia; dari Zaman Perbudakan, Perang Dunia, hingga zaman modern; dari kepercayaan leluhur hingga pemahaman fleksibel masa kini; koleksi ini akan menyentil rasa
Melalui 10 cerpen terbaiknya, Qaisra Shahraz membawa kita berjalan-jalan dari Afghanistan hingga Polandia; dari Zaman Perbudakan, Perang Dunia, hingga zaman modern; dari kepercayaan leluhur hingga pemahaman fleksibel masa kini; koleksi ini akan menyentil rasa empati dan wajib dimiliki!
***
“Perjalanan melintasi jarak dan waktu. Percampuran antara kesedihan, kerinduan, dan nostalgia yang patut dikenang.”
—Eka Kurniawan, pengarang Lelaki Harimau, pemenang 2016 Financial Times Emerging Voices Award, dan nomine 2016 Man Booker International Prize
“Koleksi cerita yang berani, bagus secara keseluruhan, dan beberapa di antaranya sangat mengesankan.”
—Prof. Lynne Pearce, UK
Di dalam kereta khusus ini, makanan dan air minum telah habis setelah satu hari perjalanan. Mereka hanya bisa membawa perbekalan secukupnya. Mereka pun tidak diberi tahu detail tentang berapa lama perjalanan untuk sampai ke tujuan.
Suara debum keras gerbong kereta terdengar, semua orang menjadi waspada; pintu-pintu ditarik membuka diiringi suara berisik. Mata-mata yang letih mengerjap-ngerjap terkena sinar cahaya yang merembes masuk.
Para penumpang melangkah turun ke peron, berjalan terhuyung membawa barang-barang, dan menganga bingung melihat lingkungan sekitar mereka. Inikah Kota Krakow?
Melalui 10 cerpen terbaiknya, Qaisra Shahraz membawa kita berjalan-jalan dari Afghanistan hingga Polandia; dari Zaman Perbudakan, Perang Dunia, hingga zaman modern; dari kepercayaan leluhur hingga pemahaman fleksibel masa kini; koleksi ini akan menyentil rasa
Melalui 10 cerpen terbaiknya, Qaisra Shahraz membawa kita berjalan-jalan dari Afghanistan hingga Polandia; dari Zaman Perbudakan, Perang Dunia, hingga zaman modern; dari kepercayaan leluhur hingga pemahaman fleksibel masa kini; koleksi ini akan menyentil rasa empati dan wajib dimiliki!
***
“Perjalanan melintasi jarak dan waktu. Percampuran antara kesedihan, kerinduan, dan nostalgia yang patut dikenang.”
—Eka Kurniawan, pengarang Lelaki Harimau, pemenang 2016 Financial Times Emerging Voices Award, dan nomine 2016 Man Booker International Prize
“Koleksi cerita yang berani, bagus secara keseluruhan, dan beberapa di antaranya sangat mengesankan.”
—Prof. Lynne Pearce, UK