Walaupun masa silam Tarekat Mason Bebas masih tersimpan dalam bentuk gedung-gedungnya yang lama, dalam ingatan ia telah pudar terhapus oleh waktu. Studi ini bermaksud untuk memberi tempat kepada Tarekat Mason Bebas dalam sejarah Indonesia selama abad 19 dan 20,
Menjadi pertanyaan yang menggelitik pemikiran bagaimana para anggota dari suatu pergerakan yang merupakan ciptaan dari masa Penerangan Eropa dan yang dipindahkan ke bumi Asia, dapat mewujudkan cita-cita humanistis dalam suatu alam kolonial.
Bagaimana pula para anggota Tarekat Mason Bebas bereaksi terhadap ketimpangan-ketimpangan dan apa pula usaha mereka untuk memperbaiki keadaan ini? Memang harus diakui bahwa dengan keanggotaan yang hanya berjumlah paling banyak 1500 orang dan yang tersebar di antara 25 satuan loge, pengaruhnya pasti terbatas. Namun, di mana mereka bergerak hasilnya nyata.
Penulis, seorang sejawaran dari Universitas Amsterdam, juga berpendapat bahwa loge merupakan tempat-tempat dimana orang belanda dan orang Indonesia dapat bertemu pada tingkat yang sama tinggi dan sama rendah dalam suasana saling menghormati.
Language
Indonesian
Pages
630
Format
Paperback
Publisher
Sinar Harapan
Release
March 01, 2004
ISBN
9794168041
ISBN 13
9789794168042
Tarekat Mason Bebas dan Masyarakat di Hindia Belanda dan Indonesia 1764-1962
Walaupun masa silam Tarekat Mason Bebas masih tersimpan dalam bentuk gedung-gedungnya yang lama, dalam ingatan ia telah pudar terhapus oleh waktu. Studi ini bermaksud untuk memberi tempat kepada Tarekat Mason Bebas dalam sejarah Indonesia selama abad 19 dan 20,
Menjadi pertanyaan yang menggelitik pemikiran bagaimana para anggota dari suatu pergerakan yang merupakan ciptaan dari masa Penerangan Eropa dan yang dipindahkan ke bumi Asia, dapat mewujudkan cita-cita humanistis dalam suatu alam kolonial.
Bagaimana pula para anggota Tarekat Mason Bebas bereaksi terhadap ketimpangan-ketimpangan dan apa pula usaha mereka untuk memperbaiki keadaan ini? Memang harus diakui bahwa dengan keanggotaan yang hanya berjumlah paling banyak 1500 orang dan yang tersebar di antara 25 satuan loge, pengaruhnya pasti terbatas. Namun, di mana mereka bergerak hasilnya nyata.
Penulis, seorang sejawaran dari Universitas Amsterdam, juga berpendapat bahwa loge merupakan tempat-tempat dimana orang belanda dan orang Indonesia dapat bertemu pada tingkat yang sama tinggi dan sama rendah dalam suasana saling menghormati.