Selir Musim Panas adalah lirik-lirik perih yang menggambarkan intrik pada masa sebelum dan sesudah Ratu Tzu Hsi berkuasa di Tiongkok
Teks-teks ini juga menunjukkan sisi lain Mao, Tiananmen, Puyi, kegairahan selir-selir menghadapi hidup dan kematian, serta pencarian jati diri kemanusiaan.
***
Aku Tzu Hsi, satu dari ratusan selir.
Aku candu yang menaklukkan Kaisar Hsien Feng.
Aku memang hanya selir.
Tetapi akulah yang melahirkan penerus kaisar.
"Kau telah kehilangan kekuasaan, Anggrek," kata telur itu. Jangan kaulahap apa-apa lagi. Apa pun yang kaulahap akan ganti melahapmu."
Tak kudengar apa-apa lagi. Mungkin ada yang menggesek erhu. Mungkin ada yang menyanyikan lagu sedih untukku. Untukku ajal sia-siaku.
Selir Musim Panas adalah lirik-lirik perih yang menggambarkan intrik pada masa sebelum dan sesudah Ratu Tzu Hsi berkuasa di Tiongkok
Teks-teks ini juga menunjukkan sisi lain Mao, Tiananmen, Puyi, kegairahan selir-selir menghadapi hidup dan kematian, serta pencarian jati diri kemanusiaan.
***
Aku Tzu Hsi, satu dari ratusan selir.
Aku candu yang menaklukkan Kaisar Hsien Feng.
Aku memang hanya selir.
Tetapi akulah yang melahirkan penerus kaisar.
"Kau telah kehilangan kekuasaan, Anggrek," kata telur itu. Jangan kaulahap apa-apa lagi. Apa pun yang kaulahap akan ganti melahapmu."
Tak kudengar apa-apa lagi. Mungkin ada yang menggesek erhu. Mungkin ada yang menyanyikan lagu sedih untukku. Untukku ajal sia-siaku.