Mengapa seseorang memutuskan untuk menjadi seorang pengarang? Bagaimana dia mengail dan menggarap ilham hingga menjadi suatu karya? Bagaimana proses terakhir sebelum karya itu dikirimkan ke salah satu media atau penerbit?
Sebelas sastrawan Indonesia terkemuka mengisahkan proses kreatif mereka secara menarik. Misalnya, bagaimana Sultan Takdir Alisjahbana berusaha mengerti watak dan budaya orang Jepang selama mencipta roman Kalah dan Menang , atau kisah percakapan yang didengar A.A. Navis hingga mengilhami cerpen "Robohnya Surau Kami". Terekam pula bagaimana Budi Darma mengembangkan imajinasinya hingga lahir Orang-orang Bloomington , novel yang oleh beberapa kalangan dianggap mengerikan. Bagaimana Putu Wijaya melahirkan Telegram , novel yang dianggap sebagai wujud sikapnya dalam menulis fiksi. Atau perasaan macam apa yang dimiliki Arswendo Atmowiloto terhadap keluarganya hingga tergerak menulis novel Dua Ibu
Sebelas kisah dalam buku ini sangat inspiratif dan menggugah bagi calon pengarang maupun pengarang muda Indonesia.
Language
Indonesian
Pages
240
Format
Paperback
Publisher
Kepustakaan Populer Gramedia
Release
July 01, 2009
ISBN 13
9789799101921
Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang (Proses Kreatif,#2)
Mengapa seseorang memutuskan untuk menjadi seorang pengarang? Bagaimana dia mengail dan menggarap ilham hingga menjadi suatu karya? Bagaimana proses terakhir sebelum karya itu dikirimkan ke salah satu media atau penerbit?
Sebelas sastrawan Indonesia terkemuka mengisahkan proses kreatif mereka secara menarik. Misalnya, bagaimana Sultan Takdir Alisjahbana berusaha mengerti watak dan budaya orang Jepang selama mencipta roman Kalah dan Menang , atau kisah percakapan yang didengar A.A. Navis hingga mengilhami cerpen "Robohnya Surau Kami". Terekam pula bagaimana Budi Darma mengembangkan imajinasinya hingga lahir Orang-orang Bloomington , novel yang oleh beberapa kalangan dianggap mengerikan. Bagaimana Putu Wijaya melahirkan Telegram , novel yang dianggap sebagai wujud sikapnya dalam menulis fiksi. Atau perasaan macam apa yang dimiliki Arswendo Atmowiloto terhadap keluarganya hingga tergerak menulis novel Dua Ibu
Sebelas kisah dalam buku ini sangat inspiratif dan menggugah bagi calon pengarang maupun pengarang muda Indonesia.